Watak Dasar Bayi Wuku Wayang

Primbon

Serial Primbon 156
Watak Dasar Bayi
yang lahir pada 26 Maret 2011 s/d 2 April 2011 masuk dalam
Wuku Wayang

Watak seseorang terbentuk dari beberapa faktor, salah satunya adalah faktor bawaan, yaitu watak yang dibawa sejak bayi itu lahir. Watak bawaan ini banyak dipengaruhi berdasarkan hari kelahiran (Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu) dan pasaran kelahiran (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Paing). Melalui hari kelahiran dan pasaran kelahiran tersebut akan dikenali Wuku dan dari Wuku itulah akan dikenali karakter dan watak dasar seseorang.
Ada 30 wuku yang masing-masing wuku mempunyai watak dan karakternya sendiri-sendiri. Setiap wuku berumur satu minggu. Sehingga keseluruhan wuku mempunyai siklus waktu 1 minggu x 30 = 30 minggu atau 210 hari. Pengetahuan tentang wuku disebut pawukon.
Berdasarkan “Ilmu Pawukon,” bayi yang lahir pada kurun waktu satu minggu ke depan yang dihitung mulai dari hari Sabtu 26 Maret 2011 jam 18.00 sampai dengan hari Sabtu 2 April 2011 jam 18.00 masuk dalam wuku Wayang, wuku yang berada pada urutan nomor duapuluh tujuh.
Nama Wayang diambil dari nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta nomor dua puluh lima. Raden Wayang ini mempunyai saudara kembar yaitu Raden Kulawu. 
 
karya herjaka HS

Penggambaran Wuku Wayang adalah sebagai berikut:
Raden Wayang (kiri) menghadap Batari Sri
Gambar gedong menggambarkan kerelaannya memberikan harta bendanya.
Gambar jembangan atau tempayan berisi air menggambarkan hati yang tentram dan damai.
Pohonnya adalah Pohon Cepaka, disenangi orang banyak.
Burungnya adalah burung Ayam Hutan harum bicaranya.
Batari Sri memegang keris terhunus, tajam budinya dan waspada sikapnya.

Perwatakan dan sikap Wuku Wayang adalah sebagai berikut :
  • Kelebihannya : rupawan, murah hati, penuh belas kasihan, menjadi pelindung. Kuat mendapat jabatan tinggi dan mempunyai wibawa besar. Tajam pikirannya dan cermat dalam bekerja. Mampu memberi cahaya bagi orang yang sedang berada dalam kegelapan.
  • Kelemahannya : bicaranya serba lungit (dalam dan penuh perlambang) sehingga sukar untuk dipahami dan dimengerti.
  • Bencananya : tertipu karena kebaikannya.
  • Hari naas : Selasa Legi.
  • Hari baik : hampir semua.
Untuk mencegah agar terhindar dari celaka, pada minggu datangnya siklus wuku Wayang yang bersangkutan perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat tumpeng dang-dangan beras atau meliwet/memasak beras dengan cara di-dang (dengan kukusan). Lauknya daging kambing kendhit dimasak macam-macam dan jadah tetelan disertai doa keselamatan.
Selain itu, selama 7 hari waktu datangnya siklus wuku Wayang, yang saat ini jatuh pada 29 Maret sampai dengan 2 April 2011, yang bersangkutan tidak boleh memanjat, karena tempat bersemayamnya bencana yang digambarkan sebagai Batara Kala berada di atas
herjaka HS

Posting Komentar untuk "Watak Dasar Bayi Wuku Wayang"

bulu perindu
Ilmu Pelet Ampuh
bulu perindu